Aku
mau membagi ceritaku mengenai beliau. Ya dia bernama Soe Hok Gie, orang
banyak memanggilnya dengan sebutan Gie.
Ada
beberapa pertanyaan, mengapa aku bisa tau dengan Gie? Kenapa Gie kau jadikan
sebagai inspirasimu? Apa spesialnya Gie?
Aku
mengetahui beliau dari kelas 10 di sekolah, ya guru bahasa Inggris sekaligus
wali kelasku saat SMA yang mengenalkan beliau kepadaku. Awalnya kita
sekelas itu takut sama guruku ini karna terkenal dengan kegalakan nya.
Tetapi tak tau kenapa malah aku menjadi akrab dengan beliau, sering cerita
bahkan aku sudah dianggap adik dengan beliau. Singkat cerita.
Guruku
sering cerita tentang Gie, karna guruku itu menyukai dunia pendakian, sering
muncak, berdebat dan lain lain. Aku sering mendengarkan cerita beliau
mengenai Gie, guruku selalu membanggakan Gie didalam setiap perjalanan
hidupnya darii buku koleksi beliau tentang Gie, lagu-lagu favorite serta
cerita Gie dikala beliau menjadi aktivis saat itu.
Aku
menggap guruku itu sebagai ayah keduaku, karna dia menjagakuu dengan cerita
cerita dia yg sederhana tetapi memiliki makna. Sampai sekarang lagu fav
aku bersama sir itu lagunya Sampai jadi debu~Banda neira, kalimat
dari setiap lagu itu sama persis dengan ceritaku.
Setelah
kelas 11 guruku itu resign dari sekolah, dan itu membuatku terpukul karna
dia dan ceritanya mengenai Gie menjadikan ku sebagaI motivasi terbesarku.
Pada saat upacara di sekolah tepat hari perpisahanku dengan beliau,
kata kata yang selalu aku ingat sampai saat ini dan beliau menyebut namaku
di atas mimbar saat upacara didepan semua warga sekolah dan berkata "
Terima kasih untukmu anak sir *sambil menyebut namaku, banyak
pengalaman yang bisa kita bagi bersama selama ini dan terima kasih sudah
menjadi adik bagiku" dengan mungucapkan sebuah kata-kata bahawasannya
"Puncak kangen paling dasyat adalah ketika kita tidak saling
menelpon, chatingan, menyapa namun diam diam saling mendoakan"
beliau sambil menangis haru dan akupun begitu.
Dari
semenjak kepergian sir dari sekolah aku merasa resah karna hal biasa yg
dilakukan bercerita dan saling menceritakan Gie telah usai. Dari cerita
yang sir bagi ke aku, aku menjadi
tertantang apakah enak mendaki? Apakah menjadi penentang dalam hal kebaikan
itu menyenangkan?
Rasa
kepo menghantuiku, lalu semasa libur SMA, aku mulai mendaki bukit
didaerahku, berpetualang, menjadi anak ambis dan berkelana dengan alam.
Ternyata mendamaikan hati bersama alam jauh lebih menenangkan. Dan akupun
ketagihan lalu melakukan hal yang sama.
Setelah
aku tamat SMA aku kuliah di luar sumatra tepatnya di Bekasi. Dan Sir dan Gie
tetap ada di dalam memori ingatanku sampai sekarang ini dan aku
menjadi mahasiswa yang ambis di kampus yang selalu menentang kebijakan
kampus yg tidak sewajarnya. Tepat hari kampus libur aku mencoba mencari
dimana kuburan Gie atau museum tempat batu nisan Gie diletakkan, akhirnya aku
berkunjung kesana tepatnya di taman prasasti, Jakarta. Aku berfoto dan
membaca cerita sejarahnya, rasa haru dan bangga aku bisa bertemu dengan makamnya
saja itu sudah puas.
Lalu
aku membaca artikel mengenai Gie saat itu, Tempat dia meninggal,
Cinta, hari kelahiran, quotes yang beliau buat, keluarganya, filmnya
aku mengetahui itu.
Aku
menjadikan Gie sebagai inspirasiku karna apapun yang sir lakukan dan apapun
yangnbuat sir semangat untuk hidup maka itulah yang aku lakukan sama seperti
beliau lakukan. Dan berkat itu semua aku menyukai alam entah apa jadinya
aku jika aku tak menjadikan alam sebagai sahabatku dengan tuntutan kota yang
selalu menang dengan kekuasaan para elit. Serta berkelana, mengenai sistem
pendidikan di Indonesia, dan pola pikirku yang labil menjadikan Gie sebagai
guru dari penasihat dalam kelabilanku.
Spesialnya
Gie bagiku adalah karna dari cerita Gie saja bisa menjadikanku sosok yang
mandiri dan berani dalam mengambil keputusan, mengemukakan pendapat dan
ambis. Intinya Gie bisa menjadi ceritaku dikala aku sudah mempunyai anak
nanti :)
Dan
itulah alasan aku tau mengenai Gie dan ceritanya melalui perantara Guruku. Dan
aku berani merantau kepulau sebrang berkat mereka yg selalu jadi motivasi
dan inspirasiku, walaupun aku perempuan aku haruss tetap bisa menggapai
apa yg aku gapai tanpa rasa takut. Sampai sekarang aku masih menjadikan
kalian berdua sebagai inspirasiku sebenarnya. See you sir. Terima
kasih telah mengenalkanku dengan dunia luar dan alam melalui ceritamu:')
~soehokgie
*sebenarnya
panjang ceritanya, tapi itu udah inti nya kok, semoga suka:)
Palembang,
11 Juli 2020
Instagram: @meliaantkaa
|
Tidak ada komentar :
Posting Komentar