Tulisan
ini saya muat berdasarkan pengalaman pribadi, ketika dimana saya dijauhi dan
diasingkan dari pergaulan kawan-kawan khususnya di lingkungan sekolah. Awal
saya mengenal sosok Gie berawal dari menonton film yang menceritakan sosok Gie
kala itu yang diperankan oleh Nicholas Saputra. Betapa beraninya Gie waktu itu
melawan kebobrokan sistem pendidikan pada masa itu, meski harus diasingkan oleh
beberapa temannya. Disitulah awal yang membuat saya terinspirasi akan sosok gie
yang berjuang menyuarakan kebenaran, Saya mulai membaca buku Gie seperti yang
berjudul orang-orang di persimpangan kiri jalan, dan mendengarkan puisi-puisi
yang diciptakan Gie kala itu.
Tergeraklah hati saya akan perjuangan-perjuangan yang dilakukan Gie pada masanya, saya
mulai mengikuti perkembangan Politik di negeri ini meski awalnya sedikit rumit
dimengerti, dan juga mulai memasuki kolektif kolektif untuk ikut berkontribusi
bersama rakyat yang tak abai terhadap isu-isu sosial, seperti melawan
penindasan, penggusuran dan seperti hal nya Gie yang begitu mencintai alam maka
saya juga ikut berkecimpung bersama aktivis lingkungan. Banyak juga kata-kata
dari Gie yang membuat diri saya menjadi termotivasi, maka dari itu saya
menjadikan Gie sebagai tokoh inspirasi dalam hidup saya. Berdasarkan apa yang
telah saya pelajari dari Gie saya ingin sekali mengorganisir teman-teman saya
khususnya pemuda yang se-usia saya seharusnya sadar akan kondisi sosial saat ini,
apalagi dilingkungan sekolah saya paling berani menyuarakan aspirasi atas
keresahan yang saya alami pada masa itu, bahkan saya ditandai oleh sekolah
sebagai siswa yang selalu mengikuti aksi demonstrasi yang katanya itu membuat
citra sekolah menjadi buruk. Di mata guru PKN saya mungkin menjadi siswa yang
paling bengal,karena beberapa kali terlibat debat dengannya, bahkan sampai saya
disebut aktivis. Akibatnya tak sedikit dari kawan sekelas mulai bertanya dan
mau mengetahui akan apa yang sedang aku perjuangkan, ada yang sepemahaman, ada
juga memang yang malah mencaci bahkan sampai saya pernah diajak berkelahi hanya
karena kawan saya kalah argumentasi.
Sama
halnya seperti Gie yang diasingkan oleh temannya, mulai saat itu saya menjadi
sangat terasing dari beberapa teman yang berbeda sudut pandang dan ideologi,
kecuali teman-teman yang sudah sepemahaman. Tapi, sampai saat ini saya tidak
takut dijauhi oleh teman sendiri hanya karena berbeda sudut pandang dan
ideologi, karna saya percaya suatu saat nanti mereka akan mengerti. Saya juga
tak akan menyerah untuk selalu merangkul kawan kanan kiri untuk saling
mengedukasi. Dan sebuah kalimat yang paling saya ingat diucapkan Gie kala itu
sampai saat ini ialah "Lebih baik saya diasingkan, daripada
menyerah pada kemunafikan". Soe Hok-Gie
~
TERIMAKASIH GIE ~
Yoga
Dhika Pratama Instagram
: @_woyooo
|
Tidak ada komentar :
Posting Komentar