Pertama Kali Mengenal Soe Hok-gie

Tidak ada komentar

Kala itu saya baru mengenal sosok Chairil Anwar dan pada saat yang sama pula tak sempat memiliki karya-karyanya. Namun rasa semangat begitu saja memberontak raga ini, ingin mengenalnya lebih dalam melalui karya-karya tersebut. Walaupun sosoknya memang sudah tak hadir bersama kita akan tetapi karya itu masih hidup di bumi kita. Hingga pada akhirnya saya memutuskan untuk melihat karya-karyanya yang telah di baca orang-orang melalui YouTube dan dari YouTubelah saya mengenal sosok Soe Hok Gie.

Dan pertama kalinya video yang saya dengarkan di youtube tentang Gie yang berjudul "puisi-puisi Soe Hok Gie"

Yang berisikan...

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa

pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui

apakah kau masih berbicara selembut dahulu memintaku minum susu dan tidur yang lelap?

Sambil membenarkan letak leher kemejaku

(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mandalawangi

kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram meresapi belaian angin yang menjadi dingin)

apakah kau masih membelaiku semesra dahulu

ketika kudekap kau dekaplah lebih mesra, lebih dekat

(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya kau dan aku berbicara tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)

apakah kau masih akan berkata kudengar derap jantungmu

Kita begitu berbeda dalam semua

kecuali dalam cinta.

(hari pun menjadi malam kulihat semuanya menjadi muram wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang kita tidak mengerti seperti kabut pagi itu)

manisku, aku akan jalan terus membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan

bersama hidup yang begitu biru.

Dan kemudian saya melihat sosok Gie dalam buku catatan seorang demonstran banyak panutan yg ingin saya anut tetapi jiwa saya masih tarap titik bukan seperti Gie, Gie dengan kejujuran dan konsekwensinya , Gie dengan kegigihan dan kejernihan fikirannya akan inilah kehidupan dengan seharusnya kehidupan, inilah manusia dengan seharusnya manusia, bagaimana kehidupan yang belajar dari sejarah untuk bisa lebih baik dan bagaimana hidup dengan belajar dari hal sekitar seperti mendaki gunung dan lain-lain. 

By: Himma

Instagram: him_ma_

 


Tidak ada komentar :

Posting Komentar