THE HAPPY SELECTED FEW
![]() |
“Perempuan akan selalu di bawah laki-laki
kalau yang diurusi hanya baju dan kecantikan”
Kutipan di atas merupakan salah satu pemikiran
dari Soe Hok Gie yang selalu saya pegang hingga hari ini. Kalimat itu meninggalkan
kesan yang mendalam bagi saya ketika saya pertama kali membacanya. Menurut saya
pendidikan bagi seorang perempuan sangatlah penting karena perempuan merupakan
tiang bagi suatu bangsa bangsa. Ada sebuah pepatah yang mengatakan, “Jika
ingin menghancurkan sebuah negara, maka hancurkan moral wanitanya”. Saya
sendiri merupakan seorang anak pertama dari sebuah keluarga sederhana yang
kebetulan juga terlahir sebagai seorang anak perempuan. Saya tidak mengharapkan
banyak hal dalam kehidupan saya, tapi dari dulu saya memang sangat ingin
berkuliah. Saya berasal dari latar belakang orang tua yang sama sekali tidak
pernah merasakan bangku kuliah yang awalnya masih berpikir bahwa bagi anak
perempuan, kuliah tidak terlalu penting. Akan tetapi seiring dengan berjalannya
waktu, Tuhan memberikan jalan kepada saya dan membuka pikiran kedua orang tua
saya untuk merestui jalan saya menuju dunia perkuliahan hingga akhirnya saya
diterima di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di kota tempat saya tinggal. Tanggal 18 Desember 2016, beberapa
minggu lagi saya akan menjalani orientasi di salah satu Perguruan Tinggi Negeri
dan malam itu juga merupakan malam perkenalan saya dengan sosok Gie. Saya
merasa bahwa semesta ingin memberi saya bekal sebelum saya menjadi seorang calon
mahasiswa baru. Jika orang lain mengenal sosok Gie dari buku atau film, saya
justru mengenal Gie dari keisengan saya bermain facebook. Saat itu saya
melihat ada teman yang membagikan tautan yang menceritakan mengenai sosok Pemuda
Indonesia yang merdeka lengkap dengan menunjukkan foto Gie yang sedang duduk
bersila dan mencakupkan kedua tangan sambil tersenyum. Saya melihat foto itu
lekat-lekat dan bertanya dalam hati, Siapa
pemuda ini ? Kenapa saya tidak pernah melihat fotonya di buku-buku sejarah
sekolah? Lalu kenapa ada tautan tentang kemerdekaan padahal ini bukan hulan
Agustus ? Berbekal dengan semua pertanyaan itu akhirnya saya membuka tautan tersebut
dan siapa yang menyangka saya langsung jatuh hati pada Gie, seorang kaum
intelektual yang bebas dan merdeka. Setelah malam itu berlalu, hari-hari
selanjutnya saya selalu dihantui rasa penasaran akan sosok Gie. Semua usaha
saya lakukan mulai dari berselancar di internet, pergi ke toko buku, hingga ke
perpustakaan daerah agar saya bisa mengenal sosok Gie lebih dalam. Semakin saya
mengenalnya rasanya saya semakin mencintainya. Saya begitu kagum karena ada
seorang anak muda yang bisa begitu besar keresahannya terhadap tangisan rakyat
yang lemah. Pemikirannya begitu dalam dan kritis menggambarkan sesosok kaum
intelektual yang tidak hanya mementingkan diri sendiri tapi mementingkan
rakyat. Beliau sadar betul bahwa mahasiswa itu tidak bisa hanya duduk dan
belajar, tapi mahasiswa harusnya bisa memberi peran nyata bagi masyarakat. Gie tidak takut jika dia harus
diasingkan, daripada harus menjadi munafik, beliau sendiri sadar bahwa menjadi
diasingkan merupakan resiko dari pemberontakan. Gie begitu tulus dalam setiap
gerakannya membantu rakyat, tanpa ada keinginan untuk cari muka ataupun
keinginan untuk mmendapat jabatan. Itulah yang membuat saya merasa memiliki
tanggung jawab sebagai seorang calon mahasiswa, bahwa menjadi mahasiswa berarti
kita menjadi penerus bangsa dan juga sebagai agen perubahan menuju bangsa yang
lebih baik. Malam itu, tanggal 18 Desember 2016
menjadi awal mula diri saya yang baru. Bahkan hingga saat ini saya selalu merasa
Gie punya tempat tersendiri di hati saya, mungkin karena saya bertumbuh bersama
dengan pemikiran-pemikirannya dan menghabiskan masa kuliah saya dengan mencoba melihat
dari sisi seorang Gie. Saya merasa saya adalah sedikit dari insan yang
beruntung karena saya perempuan yang bisa berkuliah dan juga berkesempatan
mengenal bahkan mencintai sosok Soe Hok Gie. Yeah, I’m the happy selected
few. Ni Luh Putu Widyantari Instagram : @widyantari999 |
Tidak ada komentar :
Posting Komentar