Sang Demonstran

Tidak ada komentar

 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua, shalom, om swastiastu, namo buddhaya, salam kebajikan dan salam lestari!

Perkenalkan nama saya Juan Pablo, saya lahir di Kota Palopo pada 29 Januari 2003. Di masa sekarang abad ke-21 M dunia dilanda banyak masalah, mulai dari masalah dalam Negeri, bencana alam, konflik dan perseteruan antar negara dimana-mana, dan yang terparah adalah wabah COVID-19 yang melanda penduduk bumi. Wabah ini tidak hanya mengancam kesehatan dan keselamatan umat  manusia, melainkan juga melumpuhkan hampir seluruh aktivitas umat manusia. Di masa-masa sekarang kita dipaksa untuk hidup menentang alam demi menjalankan roda perekonomian,  pada masa ini saya teringat seorang aktivis sekaligus Founding Father dari Pecinta Alam Indonesia yang bernama Soe Hok Gie, dan disini saya akan menceritakan awal mula saya mengenal Soe Hok Gie.

Kisah ini berawal pada tahun 2018 dimana saya diterima disalah satu SMA terbaik di Kota Palopo, awal masuk SMA saya menjadi anak yang tidak peduli dengan permasalahan-permasalahan yang terjadi dan saya malas bersosialisasi dengan orang luar, masa SMA saya diawali dengan masa yang  menyenangkan, namun saya rasa itu kurang bermakna dan tidak bermanfaat bagi orang lain, lalu saya memutuskan utuk bergabung dengan salah satu organisasi di SMA, organisasi itu dikenal dengan nama SISPALA (Siswa Pecinta Alam). Mulanya saya pikir seorang pecinta alam diajurkan hanya pada kegiatan alam, melainkan juga diajurkan untuk berjiawa sosial dan berjiwa kebersamaan.

Pada tanggal 30 September 2019 saya resmi menjadi anggota muda Sispala dan di sinilah awal mula saya mengenal Soe Hok Gie, pada saat pertemuan salah satu senior saya menceritakan sekilas tentang Soe Hok Gie, mendengar hal itu saya menjadi penasaran dan mulai mencari artikel-artikel tentang Soe Hok Gie di internet, dari artikel-artikel yang saya baca Soe Hok Gie dikenal sebagai seorang ativis Indonesia Tionghoa pada masa akhir orde lama dan pada masa awal orde baru, Soe Hok Gie adalah mahasiswa Fakultas Sastra Universitas  Indonesia Jurusan Sejarah tahun  1962-1969, Soe Hok Gie biasa dipanggil Soe bisa juga Gie, Gie lahir pada 17 Desember 1942 dan wafat pada 16 Desember 1969, Gie dikenal dengan kritikan-kritikan pedas yang dibuatnya untuk pemerintahan pada masanya.

Semasa menjadi mahasiswa Gie banyak ditawarkan untuk bergabung pada organisasi-organisasi di sekitarnya, namun Gie lebih memilih membangun sebuah organisasi bersama kawan-kawannya yang tidak hanya untuk golongan tertentu dan tidak ditunggangi oleh kekuasaan dan organisasi itu dikenal sebagai Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam)

Sekarang Mapala berdiri hampir seluruh Universitas di Indonesia, tak hanya di Universitas,  Pecinta Alam juga tersebar di Indonesia, mulai dari SISPALA (Siswa Pecinta Alam), OPA (Organisasi Pecinta Alam), KPA (Komunitas Pecinta Alam) dan masih banyak lagi pecinta alam dalam sebutan lain.

Bagi saya Soe Hok Gie adalah seorang pemuda yang setiap aksinya tidak pernah ditunggangi oleh kekuasaan, dirinya bukan seorang intelektual yang mengejar kekuasaan, dia hanya ingin menuntut kebenaran, seperti kata Gie “Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya, tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar. Terimalah dan Hadapilah”. Gie adalah tokoh ispiratif bagi pemuda pemudi Indonesia. Jiwa dan semangat Soe Hok Gie dalam ikut menentukan masa depan bangsa ini tidak akan hilang dan telah tertanam pada generasi-generasi selanjutnya, perjuangan tidak akan pernah berhenti sampai kebenaran yang sebenarnya ditegakkan.

Sekian dari saya kurang lebihnya mohon dimaafkan, terima kasih dan seomoga bermanfaat, Wabillahit taufiq wal hidayah wassalamu’alaikum  waramatullahi wabarakatuh, panjang umur perjuangan dan salam lestari!

Juan Pablo

Instagram: @juan.mdlk

Tidak ada komentar :

Posting Komentar