Menemukan Arti Perjuangan

Tidak ada komentar

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Perkenalkan nama saya Analta Fatrah Hakim. Saya akan sedikit bercerita mengenai pengalaman saya sehingga saya bisa mengenal sosok Alm. Soe Hok Gie yaitu seorang Demonstran penantang kediktatoran.

Bukan berasal dari baca buku yang dibuat langsung oleh beliau yang bahkan dulunya saya tidak tahu seorang Soe Hok Gie ini siapa sebenarnya, tetapi suatu hari saat saya sedang diamanahkan disekolah untuk menjadi pemimpin MPK (Majelis Perwakilan Kelas) disitu saya memulai diri saya sebagai seorang pemimpin disekolah saya yang kata orang-orang menjadi pemimpin siswa disekolah itu sangatlah susah dan merepotkan, tetapi dengan tanggung jawab saya akan jalani apapun caranya apapun resikonya.

Suatu hari saya berdiskusi bersama rekan sekaligus sahabat saya diperpustakaan sekolah untuk membahas kemajuan siswa-siswi disekolah saya, saat itu teman saya mengatakan "Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan" dan sebagai pemimpin siswa saya langsung tergetar mendengar kata itu dan langsung bertanya kepada rekan saya "siapa yang menciptakan kata-kata itu" setelah itu teman saya menjawab "Soe Hok Gie lah yang membuat kata itu".

Setelah diskusi itu saya pulang kerumah dan mencari tahu siapa sebenarnya sosok Soe Hok Gie ini, dalam pencaharian di internet saya banyak mempelajari tentang Alm. Soe Hok Gie yang menantang kediktatoran di era Soekarno dan Soeharto itu dan disitu saya sangat benar-benar terinspirasi dengan sosok Soe Hok Gie ini dibalik kata-katanya yang memotivasi saya untuk benar-benar tidak mempermainkan arti kata pemimpin dan menjadi pemimpin sebetulnya yang tidak sewenang-wenang dan tidak mengandalkan jabatan.

Seiring waktu organisasi-organisasi di sekolah saya semakin kacau dan saling berkubu-kubu antara organisasi yang satu dan lainnya, dan disitu saya mulai mencari akal agar bagimana bisa organisasi di sekolah ini bisa bersatu, tentunya saya belajar banyak hal tentang Soe Hok Gie ini sehingga saya bisa mengumpulkan semua pemimpin organisasi di sekolah saya untuk meluruskan sesuatu masalah yang sebenarnya harus diluruskan dan dirapat itu saya melontarkan kata Alm. Soe Hok Gie dengan nada keras dihadapan para pemimpin organisasi yang ada di sekolah:

"Saya mimpi tentang sebuah dunia dimana ulama, buruh, dan pemuda bangkit dan berkata, “stop semua kemunafikan ! Stop semua pembunuhan atas nama apapun.. dan para politisi di PBB, sibuk mengatur pengangkatan gandum, susu, dan beras buat anak-anak yang lapar di 3 benua, dan lupa akan diplomasi. Tak ada lagi rasa benci pada siapapun, agama apapun, ras apapun, dan bangsa apapun..dan melupakan perang dan kebencian, dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik". Dengan kata-kata itu bisa mengartikan bahwa kebencian akan tidak ada jika kita bisa bersatu untuk melawan kemunafikan yang selalu muncul hanya untuk nama, nama, dan nama. Dan jabatan serta keunggulan yang liar.

Maka dari berkat suatu kelincahan dan kecerdikan sosok Alm. Soe Hok Gie yang banyak saya pelajari dan bahkan masih saya pelajari, bisa membuat saya tidak takut akan kemunafikan dan membuat masalah yang ada disekolah saya bisa damai dan bersatu arah lagi seperti sebelumnya, maka dari itu saya sangat mengidolakan sosok Soe Hok Gie yang menjadi panutan saya dan bahkan bukan cuman saya tetapi pemuda-pemudi Indonesia sehingga banyak belajar tentang pentingnya suatu perjuangan itu, seperti sosok Soe Hok Gie yang selalu memperjuangkan dan menantang kediktatoran di era politik yang sangat hitam pada saat itu dengan diusianya yang muda bisa menginspirasi banyak orang termasuk saya bahwa pemuda lah yang berperan penting saat ini untuk pergerakan kemajuan di negara kita sehingga orang di luar sana dapat melihat hari ini negara kita sedang baik-baik saja dan dikelola dengan prinsip-prinsip yang demokratis.

Sekian cerita saya tentang pengalaman saya mengenal sosok Soe Hok Gie semoga dapat disenangi sekian dan terimakasih Assalamu'alaikum Wr. Wb.

 

ANALTA FATRAH HAKIM

Instagram: analtafh

 

 


Tidak ada komentar :

Posting Komentar