Tentang Gie

Tidak ada komentar

Perkenalkan nama saya Miselia Kusumanita. Saat ini saya bukan mahasiswi jurusan sastra bukan juga organisator atau anggota eksekutor sehingga mendorong saya menjadi aktivis atau suka baca buku. Tapi itu tidak membatasi saya untuk mencari tahu bacaan tentang seorang tokoh yang ada di Indonesia salah satunya Soe Hok Gie. Pada saat saya kelas 11 SMA, teman online saya menceritakan sosok Soe Hok Gie ketika teman saya mengetahui kalau saya suka hal-hal yang berbau alam dan mendaki gunung meskipun saya sendiri belum pernah mendaki gunung. Saya sering membaca tentang kisah pendakian sampai teman saya menceritakan bahwa ada seseorang bernama Soe Hok Gie yang namanya tertulis di puncak Gunung Semeru.

Dari situ lah saya mulai penasaran dan menanyakan lebih lanjut mengenai kisah Soe Hok Gie, akan tetapi teman saya tidak menjelaskannya lebih jelas, karena penasaran saya pun mencari informasi melalui internet. Setelahnya saya menemukan informasi jelas tentang Soe Hok Gie yang merupakan pecinta alam sekaligus seorang aktivis di tahun 60-an yang berkuliah di jurusan FS-UI dan meninggal sehari sebelum hari ulang tahunnya pada tanggal 16 Desember 1969 di Puncak Gunung Semeru .

Saya sangat kagum ketika mengetahui bahwa Soe Hok Gie adalah sosok yang berani menentang sesuatu yang dianggap tidak baik apalagi ke arah pemerintahan. Sungguh jarang sosok yang berani dan tegas seperti itu. Disaat teman lainnya mengikuti organisasi dan mulai tergoyah pro pemerintah yang pada saat itu sedang kacau, Gie berani menentang melalui tulisan-tulisan yang dimuat di surat kabar. Sungguh itu adalah hal yang luar biasa dan butuh keberanian yang tinggi.

Semakin bertambahnya usia saya semakin penasaran tentang sosok Soe dan membeli bukunya karena menurut saya membaca artikel dari internet saja tidak cukup. Buku pertama yang saya beli adalah Buku yang berjudul “Soe Hok Gie Buku, Pesta dan Cinta di Alam Bangsanya”. Melalui buku ini saya semakin mengenal sosok Soe Hok Gie yang semakin saya cari tahu semakin mengagumkan. Salah satu hal yang saya kagumi dari sosok Gie adalah Gie senang menulis puisi mengenai apapun yang beliau resahkan selalu Gie tuangkan dalam sebuah tulisan dan puisi. Ketika saya membaca puisi-puisi Gie satu persatu rasanya benar-benar membakar semangat. Meski Gie sudah tiada sejak lama bahkan sejak saya belum dilahirkan di dunia ini tapi tulisannya benar-benar membakar jiwa muda saya, apalagi semenjak saya kuliah ketika wawasan dan pemikiran saya mulai kritis dan terbuka.

Banyak dari tulisannya Gie yang sangat mewakili perasaan yang saya rasakan. Kalimatnya sangat memotivasi juga kejujuran serta keberaniannya yang sangat mengagumkan. Meski buku tentang Gie yang baru saya punya adalah “Soe Hok Gie Buku, Pesta dan Cinta di alam bangsanya”. Sebenarnya saya ingin membeli buku “Catatan Seorang Demonstran” hanya saja saat mengunjungi Gramedia di Bandung tidak ada buku-buku Soe Hok Gie dan hanya ada buku itu. Tapi saya sangat senang. Melalui buku itu saya bisa mengetahui bagaimana garis besar kejadian yang Gie alami, mulai dari kematiannya hingga pergerakan yang beliau lakukan. Saya juga sangat terkesan kepada kisah cinta Soe Hok Gie dengan seorang perempuan yang sekarang menjadi politikus yang diceritakan dalam buku itu. Meski tidak berjalan lama karena maut lebih cepat menjemput Gie, tetapi melalui kesepuluh surat yang dituangkan di dalam buku saya dapat merasakan lebih lagi bagaimana sosok Gie dan kisah cintanya.

Saat saya suka membaca cerita tentang Gie dan memposting kalimat-kalimat beliau, banyak teman saya yang belum mengetahui tentang Gie dan sebagian juga ada yang menganggap bahwa saya sarkas karena kalimat Gie yang terlampau berani. Tetapi saya menegaskan bahwa Kalimat Gie ini sangat membakar jiwa saya untuk terus berjuang untuk terus berani menegakkan kebenaran. Jika tidak ada sosok berani seperti Gie mau bagaimana jalannya kehidupan dengan membiarkan kesalahan terjadi di depan mata?. Itu yang membuat saya selalu berpikir untuk terus berani selagi kita berada di jalan yang benar. Gie sangat-sangat mengajarkan saya untuk berpikir demikian dan menurut saya itu sangat realistis. Jujur saya tidak ingin menjadi seperti Gie, saya akan tetap menjadi diri saya sendiri tanpa merubah apapun, tapi saya merasa hidup saya ini sangat indah ketika saya mendapat motivasi dan semangat membara dari sosok yang benar-benar berani, idealis dan berwibawa seperti Gie.

Gie tidak mengajarkan kita memberontak tanpa tau alasannya. Gie juga tidak mengajarkan kita untuk memberontak sesuatu hanya dengan kekerasan. Bahkan Gie memberi contoh bahwa ad acara lain yang elegan ketika kita ingin mengkritik atau memberontak sesuatu yang salah yaitu dengan menulis. Menulis bukan saja menuangkan apapun yang ingin kita sampaikan kepada suatu pihak tetapi juga menuangkan pemikiran idealis dan menghasilkan karya yang sampai kita matipun tulisan kita masih akan terus bermanfaat untuk kehidupan di masa depan.

Beberapa kutipan dari Gie yang sangat saya suka yaitu “Lebih baik diasingkan, daripada menyerah pada kemunafikan”. Kutipan ini sangat menampar diri bahwa menyerah pada kemunafikan adalah sesuatu yang salah. Dan ketika kita mau membela kebenaran sudah pasti kita harus menerima konsekuensi diasingkan karena akan banyak yang membenci kita. Tetapi Gie mengajarkan bahwa kita harus tetap berdiri dan berjalan tegak pada sebuah jalan kebenaran. Kemudian kutipan Gie yang berbunyi “Hidup adalah soal keberanian, tanpa kita bisa mengerti, tanpa kita bisa menawar. Terimalah dan Hadapilah”. Kutipan ini sangat membakar jiwa saya untuk terus berani dalam menjalani hidup yang penuh tanya, tidak jelas, dan tidak bisa ditawar. Semua akan mengalir begitu saja tetapi kita sebagai manusia harus bisa berani menerima dan ikhlas menjalani segala hal yang terjadi dalam kehidupan yang misterius ini sehingga kita bisa menjalankan kehidupan dengan sebaik-baiknya tanpa perlu menyesal atau menyalahkan hidup berlarut-larut. Gie berusaha menyampaikan segala sesuatu ini sudah ada yang mengatur dan kita sebagai manusia hanya perlu berjalan ke depan untuk tetap hidup secara manusiawi menjalankan semua yang sudah Tuhan rancang dalam kehidupan dengan mengikuti segala aturan yang

Demikianlah cerita saya mengenai sosok Soe Hok Gie. Mohon maaf bila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan. Saya juga sangat senang dan  berterima kasih sebanyak-banyaknya kepada teman saya yang telah memperkenalkan saya dengan sosok inspiratif seperti Soe Hok Gie.

Instagram: @miseliaks

 

 

 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar